Komunitas dan Perutusan Jesuit
Satu atau dua langkah di depan tempatku berkontemplasi atau bermeditasi, aku berdiri selama satu doa Bapa Kami. Jiwa kuarahkan ke atas, menimbang-nimbang bagaimana Allah Tuhan kita melihat aku, dst; dan membuat laku penghormatan atau perendahan diri (LR. 75).
… Allah juga tinggal dalam aku (LR. 235).
Doa Persiapan
Tuhan Allah kami, aku memohon rahmat-Mu agar semua niat, tindakan, dan pekerjaanku dapat diarahkan secara tulus untuk melayani dan memuji Keagungan Ilahi-Mu (LR. 46).
Bahan
Ungkapan “Serikat Kita” & Kerasulan Serikat Jesus dalam Formula Instituti.
Compositio Loci
Aku mengingat sepenuh-penuhnya konteks hidup harianku, wajah setiap pribadi yang kutemui di dalam komunitas, para sahabat yang ada bersamaku dalam satu Provinsi, mereka yang ada di tempat kerasulan dan juga semua di sekitarku.
Rahmat yang dimohon
Mohon pengertian yang mendalam akan Formula Instituti sehingga aku dapat semakin menghidupi identitas sebagai Jesuit dan menjelmakan kharisma Serikat Jesus secara lebih autentik.
Puncta
Dalam doa, marilah kita renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Bagaimana aku selama ini menyadari bahwa Serikat Jesus menjadi bagian dari diriku dan saudara Jesuit adalah “sahabat dalam Tuhan”? Kuingat satu dua peristiwa di dalamnya aku merasa bahagia dan penuh syukur menjadi bagian dari Serikat?
- “Serikat Kita” didasarkan pada 4 unsur kunci, yakni: adanya tujuan bersama, disatukan oleh dan di dalam Yesus, sarana yang sama untuk menjalankan perutusan, dan kesamaan cara hidup serta cara bertindak.? Bagaimana hidup dan perutusanku terkait dengan empat unsur tersebut? Unsur mana yang terasa demikian kuat di dalam hidup dan perutusanku? Dan unsur mana juga yang lemah dan kadang aku abaikan?
- Menjadi bagian dari Serikat Jesus berarti memiliki kehendak untuk menjalankan perutusan, menyadari dari mana perutusan berasal, dengan cara apa diwujudkan, serta apa tujuannya. Memandangi bahwa di dalam penghayatan ada nilai-nilai spiritualitas, nilai-nilai yang mana yang secara jelas menyemangatiku dan terus kuperjuangkan? Siap sedia (ketaatan), lepas bebas, serta penghayatan dengan kaul-kaul?
- “...memberikan Latihan Rohani, mengajar agama Kristiani kepada anak-anak”. Sebagaimana tercantum dalam Formula Instituti, kita memiliki tanggungjawab menghidupi perutusan di tengah kaum muda. Apa maknanya bagiku?
Colloquy
Percakapan dilakukan dengan wawancara sewajarnya, seperti seorang sahabat dengan sahabat atau seorang abdi dengan tuan. Ada kalanya memohon rahmat, ada kalanya mempersalahkan diri atas sesuatu perbuatan yang tidak baik lain kali memberitahukan soal-soalnya dan meminta nasihat atas hal-hal itu. Diakhiri dengan doa Bapa Kami satu kali (LR. 54).
Refleksi
Setiap kali latihan selesai, selama seperempat jam, entah dengan duduk entah sambil berjalan-jalan, aku akan memeriksa, bagaimana berlangsungnya kontemplasi atau meditasi tadi.
Jikalau buruk, akan kuperiksa sebab-sebabnya mengapa begitu, dan setelah kudapat, aku akan menyesalinya, untuk selanjutnya memperbaiki diri. Jikalau baik, aku akan berterima kasih kepada Allah Tuhan kita, dan lain kali akan kulakukan secara demikian juga. (LR. 77)
Repetisi dan Pengenaan Panca Indra (Aplicatio Sensuum)
Latihan kedua dan ketiga (waktu berdoa) ... adalah pengulangan dan yang terakhir dengan menggunakan panca indra untuk doa sebelumnya. “Karena bukan berlimpahnya pengetahuan, melainkan merasakan dan mencecap dalam-dalam kebenarannya itulah yang memperkenyang dan memuaskan jiwa” (LR. 2).