Surat Pater Jenderal Arturo Sosa, SJ (12 April 2021)
“Mempromosikan Panggilan Serikat Jesus”

“Mempromosikan Panggilan Serikat Jesus”

“...Promosi panggilan yang efektif tidak dapat bergantung pada usaha sebagian kecil orang, entah seberapa hebatnya mereka. Kita membutuhkan tenaga, hasrat, dan komitmen setiap Jesuit dan rekan awam kita. Kita harus menghidupkan kembali sebuah kultur promosi panggilan yang mendalam dan luas, yang mendorong kita semua untuk berusaha bersama-sama memikat sahabat-sahabat baru bagi masa depan yang kepadanya kita ditarik oleh Tuhan.”

“Ini (promosi panggilan) adalah bagian dari cara kita bertindak, sebuah ciri pokok budaya dan identitas ke-Jesuit-an kita. Promosi panggilan haruslah menjadi bagian mendasar dari hidup-perutusan setiap anggota tubuh rasuli kita, tidak hanya para Jesuit, tapi juga semua yang dengannya kita berkolaborasi dalam perutusan. Jantung dari usaha ini adalah anugerah ‘seni menemani’ yang membuat para pemuda terbantu untuk mendengarkan dan berdiskresi ke mana Tuhan menuntun mereka.

Tuhanlah yang memanggil, tetapi kita harus secara aktif menemani panggilan ini karena orang muda biasanya membutuhkan bantuan dalam memahami dan berdiskresi.” Promosi panggilan dengan demikian menjadi bagian tak terpisah dari cara bertindak dan perutusan kita sebagai Jesuit.

“Sebagaimana yang telah ditunjukkan dengan jelas oleh Kitab Suci, panggilan Tuhan sering kali muncul dengan cara-cara yang mengejutkan pada saat dan tempat yang tidak terduga, mengundang mereka yang pada mulanya tidak dikira. Inilah mengapa budaya promosi panggilan sangat mendesak. Kita semua mesti siap untuk memfasilitasi dan menjadi bagian dari undangan Tuhan yang dapat muncul di mana saja. Hal ini semakin bernilai penting dalam dunia modern yang mengalami peningkatan sekularisasi dengan godaannya akan kekayaan, kehormatan, dan kebanggaan yang dapat dengan mudah mengalihkan perhatian orang muda dan mengaburkan suara Tuhan yang lembut dan tenang.”

Panggilan Bruder Jesuit
“Dalam tubuh rasuli ini, ada sebuah kemendesakan sekarang ini untuk mengimajinasikan kembali dan mempromosikan panggilan menjadi Bruder dalam Serikat. Tanpa adanya para Bruder, Serikat Jesus bukanlah Serikat Jesus. Menghargai panggilan Bruder dalam seluruh kepenuhannya membantu kita untuk memahami dengan lebih baik identitas istimewa imamat Jesuit. Para Bruder memeluk panggilan Jesuit dalam hidup berkaul dengan suatu cara yang secara istimewa jelas, dan mereka adalah teladan bagi kita dengan jalan keterlibatan akan perutusan yang berbeda dan sekaligus melengkapi para klerus. Keteladanan hidup religius mereka memiliki peran vital bagi Gereja masa kini seiring dengan usaha kita untuk memeluk kebersamaan yang dibutuhkan untuk mengikuti jejak Tuhan secara serempak.”

“Pengalaman mengajarkan kita bahwa pendampingan personal secara intensif adalah kunci dari diskresi panggilan yang berhasil. Karya pendampingan dan diskresi adalah ciri khas dari kerasulan bagi orang muda, dan bagian integral dari Preferensi Kerasulan Universal Ketiga. Sebagaimana yang telah disampaikan Paus Fransiskus pada Maret 2019 melalui ekshortasi Christus Vivit, semua kerasulan bagi orang muda dapat difokuskan pada pendampingan proses penemuan panggilan, entah ke martabat hidup apa pun ke mana mereka dipanggil.” Kita semua adalah promotor panggilan. Apa yang sudah, sedang, dan kulakukan untuk ikut membagikan sukacita panggilan pada orang muda?


Kongregasi Jenderal XXXIV, Dekret 10

Promosi Panggilan

  1. Kita tidak dapat memenuhi perutusan kita tanpa tambahan panggilanpanggilan baru bagi Serikat. Kami mengajak semua rekan untuk bekerja giat demi panggilan-panggilan. Memang, panggilan merupakan anugerah Allah, dan tak satu pun usaha manusia dapat menggantikan kegiatan Roh. Allah menggunakan sarana-sarana manusiawi. Setiap Jesuit, setiap komunitas Yesuit, harus memikul tanggung jawab untuk memastikan bahwa Serikat kita mampu menjalankan perutusannya di tahun-tahun mendatang.
  2. Misi dan warisan rohani kita menjadikan kita semua promotor panggilan; promosi panggilan berarti membantu kaum muda untuk mendengarkan dan menanggapi gerakan-gerakan Roh dalam hati mereka. Tentu saja promosi panggilan tidak harus membawa orang ke dalam Serikat Jesus. Promosi itu membawa pada macam-macam bentuk panggilan Kristiani, dan kita harus dengan cermat menghormati cara khusus dengan mana Roh memanggil setiap pribadi. Namun demikian, kaum muda hanya dapat memilih apa yang mereka kenal dan cintai. Setiap Jesuit, setiap komunitas Jesuit, harus berbuat segalanya yang mungkin untuk menghadirkan Serikat Jesus secara aktif kepada orang-orang lain, sehingga siapa pun yang dipanggil Allah akan tahu dan menyadari siapa dan apakah kita ini.
  3. Mutu hidup kita sebagai Jesuit memberikan suatu gambaran manusiawi tentang panggilan Allah. Bila kita sungguh mengharapkan panggilan-panggilan, kita harus mengkaji apakah hubungan kita dengan Allah, komunitas-komunitas serta kerasulan-kerasulan kita berjalan seperti yang kita ikrarkan. Kritik-kritik yang destruktif, kepahitan dan bahkan kebencian terhadap cara hidup kita serta kaul-kaul adalah sesuatu yang menghancurkan bagi mereka yang boleh jadi sedang menimbang-nimbang panggilan Jesuit. Untunglah, sebagian terbesar para Jesuit bersikap positif dan menghayati hidup dengan sangat setia.
    Sekalipun demikian, banyak dari kita terlalu ragu-ragu, terlalu penakut, dalam menawarkan apa yang kita punya kepada orang-orang lain.
    Apakah doa kita merupakan suatu yang rahasia selain bagi diri kita sendiri, atau apakah kita membicarakan pengalaman kita tentang Allah, termasuk kesulitan kesulitannya, dengan orang orang lain dan dengan rekan-rekan kita Jesuit? Apakah komunitas-komunitas kita tetap misterius bagi semua orang selain Jesuit, terbuka bagi orang-orang yang mencari kita? Apakah kaum muda melihat kita bekerja bersama, kadangkadang bergulat namun masing saling mendukung, berdoa bersama? Apakah semangat kerasulan kita memancar kepada orang-orang lain, sehingga mereka juga ingin melibatkan diri ke dalam pelayanan Allah?
  4. Kita harus mempromosikan panggilan seluas mungkin, sehingga kita boleh mencerminkan budaya dan pengalaman dari mereka yang kita layani. Dengan kepekaan khusus dan dorongan, kita harus mempromosikan panggilan di antara budaya-budaya minoritas, kaum imigran, dan penduduk-penduduk asli. Kami menganjurkan agar Pater Jenderal, setelah mempelajari pengalaman promosi panggilan di seluruh Serikat, menulis sepucuk surat kepada Serikat mengenai segi-segi praktis dari promosi panggilan.